Minggu, 12 Juni 2016
Macam macam gangguan haid
Gangguan haid yaitu pendarahan yang tiak normal dalam hal panjang siklus haid, lama haid, dan jumlah darah haid. Dan melibatkan hipotamalus, hipofisis, ovarium dan endometrium.
pada umumnya siklus menstruasi eerjadi sekitar 28 hari, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus yang sama. Siklus bisa saja berlangsung selama 21 hari atau 30 hari tergantung kondisi hormon dari masing- masing wanita.
Untuk periode waktu, umumnya menstruasi berlangsung selama 5 hari, tetapi ada juga yang berlangsung 2 hari, 7 hari, dan yang paling lama biasanya 15 hari. Patut diwaspadai jika darah keluar hingga 15 hari, karena bisa menjadi indikasi adanya penyakit tertentu.
Gangguan Pada Haid
1. Amenorea
Amenore adalah keadaan tidak terjadinya haid pada wanita. Hal ini normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan, dan menyusui, dan setelah menopause. amenorea terbagi menjadi 2 yaitu *amenorea primer dan sekunder.
a. Amenorea primer, yaitu keadaan tidak terjadinya haid pada wanita usia 16 tahun.
b. Amenorea sekunder, yaitu tidak terjadinya haid selama 3 siklus (pada kasus oligomenorea/jumlah darah haid sedikit), atau 6 siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus haid biasa.
Tanda amenorea adalah tidak didapatkannya haid pada usia 16 tahun, dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder (perkembangan payudara, perkembangan rambut pubis), atau kondisi dimana wanita tersebut tidak mendapatkan haid padahal sebelumnya sudah pernah mendapatkan haid.
2. Oligomenorea
Merupakan suatu keadaan dimana siklus haid memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan sama.Oligomenorea biasanya terjadi akibat adanya gangguan keseimbangan hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium.Oligomenorea yang terjadi pada masa-masa itu merupakan variasi normal yang terjadi karena kurang baiknya koordinasi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium pada awal terjadinya haid pertama dan menjelang terjadinya menopause, sehingga timbul gangguan keseimbangan hormon dalam tubuh.
Gangguan hormon tersebut menyebabkan lamanya siklus haid normal menjadi memanjang, sehingga haid menjadi lebih jarang terjadi. Oligomenorea sering terjadi pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertama ataupun beberapa tahun menjelang terjadinya menopause. Umumnya oligomenorea tidak menyebabkan masalah, namun pada beberapa kasus, dapat menyebabkan gangguan kesuburan.
3. Polimenorea
Seorang wanita yang mengalami haid lebih sering atau siklus haid yang lebih singkat dari 21 hari.Wanita dengan polimenorea akan mengalami haid hingga dua kali atau lebih dalam sebulan, dengan pola yang teratur dan jumlah perdarahan yang relatif sama atau lebih banyak dari biasanya
imbulnya haid yang lebih sering ini tentunya akan menimbulkan kekhawatiran pada wanita yang mengalaminya. Polimenorea dapat terjadi akibat adanya ketidakseimbangan sistem
hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Ketidak seimbangan hormon tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi (pelepasan sel telur) atau memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus haid normal sehingga didapatkan haid yang lebih sering.
4. Menoragia atau Hipermenorea
Menoragia atau hipermenorea adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal (lebih dari 80ml/hari) atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu haid.
5. Hipomenorea
Perarahan haid yang lebih pendek. Hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal.
6. Metroragia
perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid. Metroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di antara dua waktu haid. Pada metroragia, haid terjadi dalam waktu yang lebih singkat dengan darah yang dikeluarkan lebih sedikit. Metroragia tidak ada hubungannya dengan haid, namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun hanya berupa bercak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar